HACCP
Mengenal HACCP
Hccp
merupakan suatu metode yang digunkanan untuk melindungi produk, berperan mulai
dari proses pemanenan hingga produk ritel yang ada ditoko. Seiring
berkembangnya industry, control bahaya tetap diperlukan untuk menjaga keamanan
pangan baik dari segi kimia, fisik, mikrobiologi, dan alergi. Bahaya alergenik
salah satunya yakni alergi terhadap protein tertentu yang diawali oleh hidung
yang berair, atau mata gatal hingga ruam dan masalah pernapasan hingga
kematian. Bahaya biologi yaitu bahaya yang disebabkan oleh bakteri seperti
salmonella, ecoli, dll. Bahaya kimia meliputi peptisida, pengawet, antibiotik,
pengawet, dll. Sedangkan untuk bahaya fisik seperti adanya benda asing yang
tidak diharapkan pada makanan contohnya, rambut, kayu, dll.
Dalam
beberapa tahun terakhir pengolahn makanan mengandalkan sistem inspeksi untuk
memantau keamanan produk. HACCP merupakan sistem pengendalian pencegahan yang
paling efektif untuk mengidentifikasi masalah keamanan pangan. Sebelum itu
praktik manufaktur yang baik harus ada sebelum sistem HACCP dapat bekerja
dipabrik pemrosesan. Pem erintah memegang peranan penting dalam keamanan
pangan, sehingga negara-negara yang melakukan expor-impor harus memenuhi syarat
yang telah ditetapkan. Tak jarang produsen yang menuntut agar pemasok mereka
mengadopsi HACCP dalam produksi mereka. HACCP meningkatkan keamanan kepercayaan
terhadap produk makanan.
Ada
Tujuh Prinsip dalam sistim HACCP, Prinsip pertama yakni melakukan penilaian bahaya,
yang artinya mengidentifikasi bahaya yang terkait dengan produk pangan yang
bersangkutan, termasuk dalam menilai bahaya dalam menanam dan memanen bahan,
produksi, distribusi, memperdagangkan, dan bgaimana orang menyiapkan makanan
tersebut. Bahaya adalah sesuatu yang bersifat biologis, alergi, kimiawi, atau
fisik yang ada didalam makanan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Prinsip
kedua adalah menentukan titik kontrol kritis, hal ini penting karena jika
control hilang maka kemungkinan besar kesehatan manusia akan terganggu. Titik
control atau CCP adalah langkah control yang digunakan untuk mencegah,
mengurangi, atau menghilangkan bahaya. Prinsip ketiga yaitu menetapkan batas
kritis yang harus dipenuhi di setiap titik kontrol kritis yang diidentifikasi.
Batas kritis adalah apa yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa titik
kendali kritis mengendalikan bahaya secara efektif. Kriteria yang paling sering
digunakan untuk batas kritis adalah waktu, suhu, aktivitas air, dll. Prinsip
keempat yaitu menetapkan prosedur implementasi untuk memantau setiap titik
control kritis. Pemantauan meliputi pengamatan, pengukuran, dan mencatat
faktor-faktor penting yang diperlukan dalam pengendalian. Prinsip kelima
mengambil tindakan korektif tergantung pada potensi bahaya seperti menghentikan
produksi, memperpanjang waktu memasak, meningkatkan suhu pemrosesan, dll setiap
kali pemantauan menunjukan bahwa batas tidak terpenuhi. Prinsip keenam adalah
menetapkan prosedur verifikasi yakni apakah permasalahan permasalahan yang
teridentifikasi terselesaikan atau tidak dengan cara bertanya, atau wawancara,
dll sedangkan verifikasi akhir dapat berupa pengujian. Prinsip yang ketujuh
yakni menetapkan prosedur dokumentasi dan pencatatan.
Adapun
12 langkah-langkah untuk melakukan HACCP:
1. membentuk
tim, tim untuk melakukan HACCP.
2. menyiapkan
sistim HACCP yakni mencari informasi tentang produk dan proses produksinya.
3. mendeskripsikan
produk jadi dan mengidentifikasi tujuan penggunaannya, dan informasi pemrosesan
produk akan membantu Anda dalam analisis bahaya.
4. mengilustrasikan
proses pembuatan produk dan tata letak pabrik. Mulai dari penerimaan bahan
mentah hingga produk jadi.
5. memeriksa keakuratan diagram alir proses dan skema pabrik
dan untuk memastikan bahwa tidak ada langkah pemrosesan yang terlewat, ini
memverifikasi asumsi apa pun tentang pergerakan produk dan aktivitas karyawan.
6. mengidentifikasi
bahaya,
7. menentukan
titik control kritis atau CCP.
8. menetapkan
batas titik control kritis. Sem
9. memantau
titik control kritis.
10. menerapkan
HACCP dengan mengambil tindakan korektif.
11. Menetapkan
prosedur verifikasi,
12. melakukan
pencatatan.
Sistem HACCP
mempromosikan
- kebanggaan perusahaan
- keamanan pelanggan
- keunggulan kompetitif
Komentar
Posting Komentar